PERJALANAN CINTA KU

Gerimis turun lagi d sore hari tatkala Alin sedang melamun di tepi jendela,terasa syahdu suasananya sehingga mengingatkan lagi masa lalunya.Alin sejak berumur 1 thn telah di tinggal pergi oleh sang ayah untuk menghadap Sang Khalik,sebelum mengenal bahkan setiap sentuhannya tak lg dirasa tak pernah mendapatkan kasih sayang yg utuh.tinggal lah seorang Ibu yg memegang tumpuk kepemimpinan dalam keluarga.mengais rezeki untuk membesarkan anak2 nya yg kesemuanya masih kecil yg besar br beranjak dewasa.Saat itu Alin tak mengenal arti susah krna belum mengerti tentang kehidupan br belajar melangkahkan kaki.
Hari dilaluinya cerita masa kecil tak diingatnya karena berbagai kisah bertumpuk sehingga sulit untuk mengingat.cerita demi cerita kadang kluar dari mulut sang kakak sekedar mengingatkan bagaimana masa kecilku.sebetulnya Alin banyak di sukai orang,punya sifat yg mandiri walaupun dia merupakan anak bungsu.

Tahun demi tahun dilaluinya tanpa kehadiran sang ayah bahkan seorang ibu pun kasih sayangnya tak cukup,karena hrs kluar rumah bekerja pulang sore sudah kecapean..Alin gimanapun merasa bersyukur karena memiliki saudara banyak tp yg lebih sayang hanya 2 orang kakak mereka tulus menyayangi bahkan kakaknya yg nombor 2,sebut saja Mbak Arum.Mbak Arum  mengambil alih penjagaann atas Alin.smua keperluannya di penuhi bahkan biaya sekolah pun di tanggung sang kakak.Alin belajar dengan tekun . Mbak Arum merupakan Ibu kedua buat Alin.

Beranjak remaja di mana saat2 orng lain seumurnya melakukan aktifitas yg diinginkan penuh keceriaan,tidak dengan Alin.Alin sadar akan keadaan dirinya tak mau membebankan sang kakak setidaknya buat uang jajan di carinya sendiri dengan bekerja sampingan pada sebuah keluarga kaya,tak jauh dari rumahnya sambil menjadi kawan istrinya karena kadang di tinggalkannya berdua dengan seorang anaknya masih baby.yah menolong membuat laporan keuangan plus jagain babynya plus bersihin rumahnya.
Keluarga itu terlalu baik menganggap ku bagian dari keluarganya.sering aku malah tidur di rumahnya.Alin sudah menganggap mereka abang juga kakak angkatnya.

Saat kelas 3 SMP Alin mengenal cowok masih tetangganya Alin suka dia,ternyata laki2 itu suka Alin juga cinta bersambut,Indah y saat 2 berpacaran masih cinta monyet.3 bln,6 bulan mereka masih bersama.jalinan kasih kami tercium oleh keluarganya.Tadinya ortunya baik sama Alin karena masih temen adiknya Nina,tapi setelah mengetahui ada hubungan dengan sang abang drastis sikapnya berubah tak pernah lagi terlontar sapaan bahkan senyumannya pun tak kudapatkan.Alin bertanya tanya.sehingga suatu hari Alin mendesak pacarnya ungkapin ada apa sebenarnya kenapa ortunya berubah sikap.Alin memberikan jaminan apapun jawabannya tak akan merubah kasihnya..sang pacar pun luluh dengan desakan Alin dia menceritakan sebenarnya ortunya gak setuju dengan Alin karena perbedaan status.Alin kaget dengarnya STATUS kenapa harus di ungkit bukan salah Alin lahir pada sebuah keluarga yg gak kaya.hahhhhh emangnya pacaran itu akan menjadi sebuah pernikahan sehingga mereka sudah bilang gak setuju,sekaya apa keluarga itu menurut ku gak ada apa2nya soal rumahnya yg gede belum tentu gak ada utang.kemarahan ku meledak ku buat keputusan tanpa pikir ku putus kan tali kasih kami,Alin tak sanggup kalo di injak2 harga dirinya.marah Alin berhari2 masih berlangsung sang mantan asik pujuk tak semestinya memutuskan hubungan karena anak yg menjalaninya orang tua lambat laun di kasih pengertian akan menerima juga akhirnya,huh gak masuk akal, Alin sudah keras hati tak mau.
Hari2 Alin sedih,Alin tak menyalahkan terlahir kedunia ini dengan kehidupan yg sangat sederhana,tp yg di sesalkan kenapa ada orang egois tak memahami toh kekayaan itu hanya titipan sementara suatu hari pun Tuhan klo mau mengambilnya sekelip mata hilang.Mbak Arum juga keluarga angkatku yg memberikan kekuatan.Tanpa cinta nya akupun bs melangkahkan kaki aku tegar dengan kasih NYA,jg orng2 sekitarku.

Khabar baik kakakku Mbak Ira akan menikah dengan pria pilihannya,hasrat nya itu di sampaikan sama sang ibu,ibu terdiam sepi tanpa jawaban ku tahu pasti tak merestui hasrat kakakku itu.Mbak Ira kakak kandungku dia pun sayang sama Alin.melihatnya begitu sedih,Alin beranikan diri merayu sang Ibu,alin beri argumen kenapa harus di tentang toh mereka mencintai satu sama lain,gak baik takut ku mbak ku mencari jalan pintas.Akhirnya mereka pun melangsungkan pernikahan dengan penuh kegembiraan tp di sebalik itu hati ibu teriris mungkin ibuku punya firasat buruk tp tak di ungkapkannya.

Firasat ibuku benar dengan tak merestui awal dulu,setelah punya anak suaminya solah2 mengelak dari tanggung jawab menafkahi anak juga istrinya.sifat malas bekerja sudah kelihatan habis mau dapat uang dari mana selama ini Mbak Arum yg menanggung smua..kesabaran ada batasnya Mbak Arum yg paling tegas di keluarga kami.mereka suami istri ibu,juga Mbak Arum mengadakan pembicaraan dan di sepakati oleh suaminya Mbak Ira mulai besok mereka harus keluar dari rumah keluarga berusaha hidup mandiri.malamnya Mbak Ira mempersiapkan tas baju besok mau pergi,hati ku sakit ingat dulu aku yg memaksa Ibuku untuk menikahkan mereka tp jadi nya begini.
setelah capek bergadang kami sekeluarga tertidur nyenyak sehingga pagi jam 6 baru kami terbangun di dapati pintu kluar terbuka lebar,pikir smua apa ada maling masuk...
Kami sibuk tercari2 mana tahu ada yg hilang ohhhhhhh ternyata suaminya Mbak Ira kabur tanpa membawa anak istrinya bersama,betul2 mau melepaskan tanggung jawab.Kami terpukul,lebih2 aku kenapa harus ada luka lagi...dugaan buat kami sekeluarga,kami berusaha membesarkan anaknya bersama2 berusaha memenuhi smua kebutuhan anak itu.bertahun2 juga ayahnya gak pernah datang untuk menengok Alhamdulillah anak itu tak kekurangan apapun selain kasih sayang ayahnya tapi seiring waktu berjalan anak itu ngerti bahkan tak menginkan sang ayah berada di sisinya,Kami tak mengajarkan kebencian bahkan mengingatkan selalu andai suatu hari ayahnya datang terima dengan hormat walaupun gak akan hidup bersama dalam satu atap.Ayah tetap lah ayah tak akan berubah sejahat apapun darahnya mengalir di badan anak.Maafkan Alin Mbak Ira,ah nyantai aja udah takdir Mbak kok yah mau di gimanain lagi bukan jodoh sebenar Mbak Ira.

Alin semakin dekat dengan keluarga angkatnya di dapatnya kasih sayang sebuah keluarga yg utuh,tp tiba2 Alin merasakan kelainan pada sikap kakak angkatnya yg udah berubah kek orang baru bercinta trus sangat suka pergi ke pasar.ku perhatikan perubahan itu sehingga sang kakak angkat curhat dia menyukai laki2 yg ada di pasar itu,ohhhhh ternyata selingkuh...kenapa...kenapa.....Alin beri nasehat tapi gak mempan,hubungan di luar itu trus berlanjut,Alin harus diam menutup mulut,karena klo sampai di ketahui suaminya bs terjadi perang.ku berusaha menjaganya, tp Alinlah yg harus menjaga makan minumnya sang abang angkat,istrinya ada di rumah pun setakat ambilkan nasi gak di buatnya,Alin gak tega setiap mau makan di sediakan demi sayangnya pada abangnya itu.
Sepandai2nya menyimpan rahasia akhirnya suami mencium bau ketidak beresan dalam rumah tangganya,bukannya menanyakan,atau menasehati istrinya tapi malah menarik ku mengajak masuk mobil bersama sodara2nya keponakan dari abang angkatku....kemana...tak di jawabnya.
Tiba pada suatu rumah yg terpencil di atas bukit kami turun aku terheran 2 mengikuti langkah mereka,kluar seorang perempuan canti dr rumah yg sederhana itu.
Lin....."kenalin ni pacar Abang"
"PACAR"....jadi selama ini sering meninggalkan rumah malam2 hanya untuk nemuin dia....
"ya....ku dekat dengannya menemukan kebahagiaan..
"ah kebahagiaan yg sesaat...
Hancur hatiku harus melihat perselingkuhan itu,tak adakah yg betul2 setia,sehinngga ,membuatku takut untuk mengenal laki2.
Sampai nya di rumah kakak angkat ku mengamuk gak tahu kenapa,apa karena melihat saat kami pulang tp kami gak berdua 5 orang smua sodara abang.tiba2 suaminya emosi sampai mukanya merah dimarah balik istrinya bahkan di seretnya masuk dalam rumah ku hanya bisa menjerit memohon abang melepaskan istrinya berlinang air mataku kakak pun menangis.kakak terduduk di lantai dengan isakan tangisnya aku hanya bs memandanginya dari pintu gak berani ikut campur cuma bs bersedih.Abang kluar dari kamar dengan menggenggam uang banyak entah berapa juta di tariknya akau masuk suruh duduk di kursi,aku risi sedang kakakku di bawah....
"Uang ini untuk melamar Alin....Lin jadi istri ku,kenapa abang pilih Alin,selama ini Alin yg memberikan perhatian makan minum abang Alin lah yg urus bukan suami abang,abang tahu istri abang selingkuh.
kaget ..Abng gila Alin anggap abang sebagai sodara alin juga kakak,kalian sekeluarga adalah keluarga Alin,mana bisa seenaknya ngajak nikah Alin pikir perasaan kakak...guraupun ada batasnya..
"Abang tak gurau Lin"
Ahhhh ku tinggal kan keluarga itu pulang kerumah dengan mulut bungkam berusaha sembunyikan keadaaan yg melanda ku.
Besoknya aku kembali ke rumah keluarga itu pikirku semalam hanya gurauan mkn mereka sudah baikan.ku sapa kakakku yg keliatan masih bengkak d matanya.Tiba2 kakak memanggilku mendekat dan bilang..
"Lin nikah lah dengan Abang,kakak sanggup di madu klo madu kakak itu Alin,setidaknya Alin pun sayang keluarga ini juga anak kami"
"oh kakak angkatku gila juga di mana kesadarannya,aku gak bisa nikah dengan abang,kalian adalah keluarga  Alin,Alin tulus menyayangi kalian tanpa ada mengharapkan apapun cukup kalian anggap Alin adik sudah gak lebih,lagi pun aku masih SMP,Alin mau trus sekolah lupakan masalah ini bagi Alin gak pernah terjadi apa2.kakak jaga rumah tangga kakak..
Tadinya mau berlama2 di rumah itu tp setelah denger kakak ngomong gitu ku putuskan pulang ke rumah ku.tiba di rumah Ibu sedang beristirahat di sebuah kursi panjang d bawah pohon sawo,ku hampiri duduk di sebelah Ibu,dasarnya aku ni suka jujur apa yg aku alami ku ceritakan,sang ibu kaget trus wanti2 jangan ganggu rumah tangga orang,jauhi jangan datang lagi ke keluarga itu..sesak napas ku apakah aku mampu meninggalkan keluaga itu sedangkan aku sudah menyayangi keluarga itu bahkan anaknya udah ku anggap adik ku.Ku kuatkan semangat utnuk menjauhi nya demi Ibuku tak mau Ibuku terluka.

Masa SMA ku habis sebetulnya bnyak cerita saat2 di SMA tp buat Alin biarlah berlalu,Mbak Arum menyuruh melanjutkan kuliah,tp Alin tak sanggup melihat penderitaan yg nanti harus di terima setidaknya menyediakan uang kuliah juga yg lainnya,cukuplah setakat SMA,kerja lebih baik mengurangkan beban tanggungan yg harus di pikul Mbak Arum.
Ku pijakkan kaki di Jakarta tepatnya tinggal di rumah Abang kandung ku,sambil melamar kerjaan.ku mengenal laki2 namanya Andri sudah matang,bekerja di Pertamina hubungan kami berlanjut.kadang dia mengikutku ke kampung saat ku cuti.mengenal keluarga ku.tapi tidak dengan ku belum sama sekali mengenal keluarganya padahal sudah banyak kali di ajak kerumahnya nemuin ortunya sesampai depan pagar aku mengurungkan niatku ,membatalkan pertemuan itu.Alin belum sanggup akibat yg akan di terimanya seandainya keluarga itu menolak kehadirannya bahkan aku suruh bicara di telp pun tak berani..trauma itu masih lekat di ingatan.buat ku biarlah nanti setelah aku kuat menerima apapun hasilnya.Alin akui keluarga Andri sangat kaya.Apakah mereka bisa nrima aku,Andri sering berkata apapun resikonya kudu d ambil kita saling mencintai  kita yg akan menjalani.Tidak Andri aku belum siap kamu nggak tahu pedihnya di tolak orang rasa di hina.
"hallo siapa yah..tiba2 hp ku berbunyi di situ terpapar no adik nya Andri krn Andri pernah kasih no itu ke Aku.
"ni Alin y,mhhhh sy adik nya Andri to the point y,kakak lulus universitas mana,apa sudah bekerja trus jabatan,pangkatnya apa,perusahaan mana?perusahaan terkenal gak.
"lho kok nanya gitu emang Abng nya gak cerita y"
"cerita sih cuma pingin tahu aja,habis di keluarga kami smua lulusan UI"
"bathin ku aku juga UI tp UI nya udar ider...
"trus kami bekerja di perusahaan terkenal yg lainnya ada di pemda DKI,mamah punya pabrik kain,papah sudah pensiun dari pertamina pusat.lanjut adiknya..
"ohhhhh ceritanya mo nyombongin ke aku bathin ku lagi tak terungkap karena kalo aku bicara bs lebih menyakitkan aku gak mau bertengkar tentang hal sepele lebih baik diam tho memang itu kenyataannya.
"kok diam sapanya ok lah klo begitu aku juga lg sibuk nih byeeeeeee"
mhhhh ku hanya meringis,sabar.....

Tanpa sepengetahuan Andri aku daftar kerja ke luar negara,setelah menyelesaikan semua urusan 2 minggu lagi aku bs mulai bekerja.selama penantian aku pulkam,trus cerita ke Ibu tentang kekayaan Andri ,Ibuku terdiam mengang masa lalunya.trus nasehati aku ..
"Lin klo bs jangan pernah cari orang kaya,walaupun Ibu tahu kamu bukan nyari kekayaannya tp kenyataannya Andri tu kaya apa kamu mampu menaggung beban mungkin di cemooh karena Alin datang dari keluarga sederhana.carilah laki2 yg kaya kemahuan bekerjanya sehingga saat mengalami susah sudah terbiasa bekerja akan ringan rasanya.hidup sederhana yg terpenting papan,sandang,pangan tercukupi.bina keluargamu .Ibu bukan melarang tapi pikirkan masak2 karena Alin lah yg akan menjalaninya.Ingat almarhum ayah mu dari keluarga kaya,nenek juga kakek sayang kita tp adik beradiknya cemburu,setelah ayah meninggal apa yg di dapat mereka mengunjungi kita pun gak pernah bahkan nenek sebelah ayah ada kirim uang tp dak pernah di sampaikan ke sini sama kluarga yg lain.ibu hanya mengingatkan saja pun takdir gak semestinya sama..
Ibuku sebetulnya melarang tp caranya begitu halus,ku gak tega membuat luka hatinya untuk kesekian kalinya,ku putuskan berpisah darinya sebelum smuanya terlambat.sakit,terluka harus menjauhi,melupakan orang yg kita sayangi.
Andri menelpon ku ngasih tahu seminggu lagi datang rumah keluargaku buat lamaran dan setelah lebaran idul fitri melangsungkan pernikahan...
Ohhh dilema gimana aku menjelaskannya,akhirnya ku ngajak ketemuan kami pun  bertemu di pantai ancol,sambil memandang laut ku sampaikan bahwa dalam seminggu ini Alin sudah harus terbang ke luar negeri untuk bekerja,Alin meminta maaf itu mendadak daftarnya sudah lama br kluar jobnya 2 minggu lepas. Andri terdiam......batalkan aku sudah mempersiapkan smuanya...
"gak bisa aku harus konsekwen dulu aku memilih untuk bekerja,emang adik mu gak ngasih tahu y ada nelp Alin tiba2 Alin teringat adiknya itu.
""gak tuh emang ngomongin apa?
"Aku ceritain smuanya biar dia tahu perangai adiknya..
"jangan di denger dia tuh emang adik ku rada sombong,ingat yg terpenting yg mau hidup bersama adalah kita"
"Mana bisa keluargamu juga bagian di dalamnya begitu juga kluarga ku apa kluarga mu sanggup nrima aku juga smua kluarga ku..
"Lin please.....kita bina kluarga berdua dulu"
"huh kamu sendiri gak bs jawab buat mastiin,sudak kita jauhan dulu klo ada yg lebih baik dari aku saran ku pilih dia aku gak apa kok rela...sok tegar diriku....

Akhirnya aku pijakan kaki di negeri orang,dengan niat bekerja.Awalnya susah tp lambat laun bisa menyesuaikan diri.tapi ingatan ku masih ke Andri ternyata gak semudah yg ku bayangkan bi sa melupakan klo berjauhan akhirnya aku gak bs nahan nelponnya,terlupa nomborku akan muncul d skrin hpnya.dia sudah tebak klo itu aku yg nelpon.ku bilangin lagi putus......cari pengganti ku yg lebih baik.yg bs d terima kluargamu.trus ku tutup ku ganti nombor biar dia bs melupakan aku..

Biarkan masa lalu itu menjadi ingatan,karena untuk melupakannya gak akan bisa sampai kapan pun,bertahun2 aku berusaha menyembuhkan luka ku.sehingga rasa takut untuk memulai.akhirnya
Kenal Dia di internet,pertama di FB pingin ketawa klo mengingat awal perkenalannya,sesuatu yg gak mungkin bisa terjadi klo di dasari niat yg kuat itu nasehatmu,kadang Alin sering menangis saat dia menginggatkan kembali akan masalaluku dengan memintaku bercerita.tp buatnya tak pikir untuk melukaiku tp akan membuatku tegar, mengingat masa lalu akan rs terbiasa.Kami saling terbuka dalam segala hal yang positif,tak ada sedikitpun cerita yg di sembunyikan.Dia tiba2 ngajak merit...kok bs padahal kita blm ketemu di dunia nyata.rasa sayang nya itu semakin hari smakin bertambah,perhatiannya tak ku pungkiri meluluhkan hatiku.Dia mau nrima apapun adanya diriku dan memintanya datang ke tempatnya karena untuk datang kesini keknya gak mungkin aku sangat melarangnya buat apa..

Temen2 deketku yg mengetahui penderitaan ku akhirnya menyaranka Alin untuk pulkam buktikan kata2nya,andai tak jadi pun setidaknya tak membuat penasaran dan akan tahu lebih awal apa keputusan yg akan di ambil....ada yg komen macam2 saat th niat kepulangan Alin ada yg mengatakan Alin kek ngejar laki2 aja,apaaaaaaaaa ngejar laki2 lho yg bicara itu malah tidur d rumah laki2 tanpa status tp ku diam kan saja buang energi ku klo layan dia.niat Alin hanya untuk memastikan setidaknya gak salah berkawan dan nemui kawannya atau mengejar cinta sejatinya andai itu benar Tuhan merestui juga keluarga kami.Baru kali ini aku percaya diri untuk menemui keluarganya terutama ortunya,karena dia memberikan kekuatan juga kepercayaan.keluarga yg hangat aku menyukai semuanya,sebaliknya mereka pun suka akan kehadiran ku.Trimakasih Tuhan semua ini berkat Mu.

Setelah bertemu dan keluarganya menerima diriku,seharusnya berbahagia,tapi dugaan,cobaan belum berhenti sekembalinya Alin ke luar negri di dengarnya kesehatan Dia memburuk,sering sakit yg herannya Alin pun bisa merasakannya,jadi gak semangat ,apalagi setelah tahu sakit yg di rasanya itu.sedih Bathin ku sakit...Do'a lah yg slalu ku panjat kan di beri kesembuhan seperti semula,berikan kami kesempatan untuk merubah semuanya.Dia lah yg mampu membimbing ku....Alin bisa berubah karena dia...buat smua sahabat tolong Do'akan y buat Dia....."BUNGA RAYA".........

Followers

Design by WPThemesExpert | Blogger Template by BlogTemplate4U